Kamis, 31 Juli 2008

TUGAS IV SP PSIKOLOGI UMUM

TUGAS IV SP PSIKOLOGI UMUM

KASUS ANARKISME YANG DILAKUKAN “REMAJA” SEBAGAI REFLEKSI LEMAHNYA PENGENDALIAN EMOSI DAN GEJOLAK USIA PERKEMBANGAN.

Contoh nyata yang sering kita jumpai dikalangan remaja adalah tawuran antar pelajar. Tak jarang kita menjumpai kasus seperti ini bahkan kita pernah terlibat di dalamnya. Menjadi pemimpin dalam sebuah geng remaja mempunyai nilai plus dimata rekan-rekan dan kepuasan itu muncul saat orang lain segan dengan geng yang dipegang. Kehilangan masa depan, koma dan ancaman nyawa melayang tak membuat mereka jera. Hal ini disebabkan oleh pengendalian emosi dan gejolak usia perkembangan yang tidak terkontrol. Di usia ini remaja sedang giat-giatnya mencari jati diri dan pengakuan tapi kesalahan cara untuk mendapatkan cita-citanya menyebabkan terjadinya penyimpangan.

Ada pelajar yang berpikiran bahwa jika mereka tidak tergabung dalam geng tertentu, ia bukanlah remaja yang gaul bahkan mungkin akan dilecehkan oleh teman-temannya. Tidak stabilnya emosi dan ketidak mampuan dalam mengontrol emosi dapat memancing terjadinya bentrok atau tawuran khususnya dikalangan pelajar. Perlu kita keyahui bahwa tawuran tersebut tidak hanya merugikan mereka sendiri melainkan merugikan pihak-pihak lain yang sebenarnya tidak terlibat dalam aksi tersebut, seperti peluru nyasar ataupun merusak fasilitas umum.

KASUS KENAKALAN DAN KEKERASAN DIKALANGAN REMAJA PUTRI.

Indonesia memanglah Negara demokrasi yangmana menghalalkan kebebasan individu untuk mengeluarkan pendapatnya ataupun mengembangkan kreativitasnya. Kesetaraan gender membuka peluang kaum hawa untuk mendapatkan pengakuan yang sama dengan kaum adam. Emansipasi positifpun dibutuhkan demi kemajuan bangsa. Akan tetapi apa yang dilakukan oleh remaja putri dikota PATI bukanlah emansipasi melainkan penyimpangan.

Geng NERO ( Neko-Neko Dikeroyok ) adalah salah satu komunitas geng pelajar yang beranggotakan siswi-siswi SMP dan SMA. Keberadaan geng ini sangat meresahkan masyarakat khususnya bagi oaring tua yang mempunyai anak perempuan karena tidak menutup kemungkinan anak mereka dapat terjerumus atau tergabung dalam komunitas tersebut atau mungkin hanya sebagai korban dari kekerasannya. Untuk itu. Orang tua diwajibkan menanamkan nilai-nilai social dan keagamaan sejak dini sehingga frekuensi keterpengaruhan dengan lingkungan yang menyesatkan itu dapat dikurangi. Selain itu juga, orang tua juga diwajibkan untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya. Tanggungjawab pendidikan hendaknya tidak sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah tapi lingkungan sekitar dan keluarga juga harus membeerikan pendidikan yang mendewasakan anak-anaknya khususnya remaja putrid.

Ada berbagai factor yang menyebabkan remaja putri berbuat anarkis. Diantaranya adalah kejenuhan remaja terhadap kurikulum sekolah yang memberatkan siswa. Mereka menumpahkan kejenuhan itu pada tindak kekerasan atau perilaku negative lainnya. Menurut staf khusus menteri pemberdayaan perempuan, Pinky Saptandari “ kejahatan yang melibatkan geng perempuan bias saja terjadi sebagai akibat perubahan social budaya. Selama ini kaum perempuan dikenal lemah lembut dan cenderung menjadi korban dari aksi kejahatan dan kekerasan. Dengan membentuk geng, mereka dapat menonjolkan jati dirinya dengan cara melakukan kekerasan”. (Pos kota Minggu 15 Juni 2008)

TUGAS III SP PSIKOLOGI UMUM

TUGAS III SP PSIKOLOGI UMUM

1. HUBUNGAN STRESS DENGAN SAKIT PADA ORGAN LAMBUNG

Stres tak hanya membuat Anda menderita secara psikis, namun juga berimbas ke fisik, misalnya gangguan lambung seperti sakit maag.

Sakit maag muncul karena produksi asam lambung berlebih. Nah, saat Anda stres, tubuh akan memproduksi asam lambung dalam jumlah di atas normal dan juga mengikis lapisan lambung atau mukosa, yang pada akhirnya menimbulkan rasa perih, yang kita kenal sebagai sakit maag tadi.

Jika Anda terlanjur kena sakit maag, masalah ini dapat diatasi dengan minum obat sakit maag, yang bekerja menetralkan asam lambung berlebih sehingga gejala sakit maag cepat teratasi sebelum menjadi parah.

Meski hampir mustahil seseorang di dunia ini tak pernah kena stres, namun setidaknya hal itu bisa kita kelola, bahkan diminimalkan. Kuncinya: Anda harus dapat mengantisipasi agar stres jangan sebagai biang penyakit yang menyiksa jiwa dan pikiran.

2. FUNGSI HEMISPARIUM CEREBRI KANAN

Otak memiliki dua belahan. Belahan kiri mengontrol bagian kanan tubuh dan belahan kanan mengontrol bagian kiri tubuh. Setiap belahan juga berhubungan dengan keahlian yang berbeda-beda. Belahan kanan berhubungan dengan musik, seni dan kretivitas. Belahan kiri berkaitan dengan kemampuan berbicara, mengolah angka, dan memecahkan masalah. Selain itu otak bagian kanan juga melakukan integrasi special dan menyesuaikan perangai seseorang.

Ahli psikologi Roger Sperry (1961) melakukan penelitian. Seseorang yang otaknya telah dibelah secara bedah (dengan memotong korpus kolosum) untuk mencegah serangan epilepsy diminta duduk didepan layar proyektor. Ketika kata “sendok” diperlihatkan pada sisi kiri layar, pasien ini dapat mengambil “sendok” diantara empat benda tapi ia tidak mampu mengucapkan kata “sendok”. Dari hasil ini Sperry menyimpulkan bahwa belahan otak kanan ( yang menerima informasi dari daerah penglihatan kiri ) mengkhususkan diri dari dalam pembedaan visual sementara belahan kiri mengkhususkan diri dalam keterampilan kata-kata dan analisis. ( Hamparan dunia ilmu. Time-life. Tubuh manusia .tira pustaka. Jakarta)

TUGAS II PSIKOLOGI UMUM SP

TUGAS 2. SP PSIKOLOGI UMUM

Respon stres atas tubuh kita sedikit banyaknya seperti pesawat terbang yang siap-siap untuk tinggal landas. Sebenarnya, semua sistem (misalnya: jantung dan dan pembuluh darah, sistem kekebalan tubuh, paru-paru, sistem pencernaan, organ-organ sensorik, dan otak) diubah untuk menghadapi bahaya yang kita rasakan.

PENYEBAB PENYEBAB EKSTERNAL & INTERNAL STRES

Orang dapat mengalami penyebab-penyebab external atau internal dari stres.

- Penyebab-penyebab eksternal stres termasuk kondisi fisik yang kurang fit (seperti sakit atau suhu panas atau dingin) atau lingkungan yang stres (seperti kondisi kerja yang memprihatinkan atau hubungan yang buruk). Manusia, seperti binatang, dapat mengalami penyebab-penyabab eksternal stres.

- Penyebab-penyebab internal stres juga bisa berhubungan dengan fisik (infeksi, radang) atau psikologis. Salah satu contoh penyebab psikologis internal dari stres adalah rasa khawatir yang hebat (intense) atas kejadian-kejadian yang berbahaya yang mungkin terjadi atau belum terjadi.

STRES AKUT DAN KRONIS

Penyebab-penyebab stres dapat juga didefinisikan sebagai short-term (yang akut) atau long-term (yang kronis).

Stres yang Akut(Acute Stress) merupakan reaksi terhadap ancaman yang segera, umunya dikenal dengan respon atas pertengkaran atau penerbangan (fight or flight). Suatu ancaman dapat terjadi pada situasi apa pun yang pernah dialami bahkan secara tidak disadari atau salah dianggap sebagai suatu bahaya.

Penyebab-penyebab stres akut termasuk :

  • kebisingan,
  • keramaian,
  • pengasingan,
  • lapar,
  • bahaya,
  • infeksi, dan
  • bayangan suatu ancaman atau ingatan atas suatu peristiwa berbahaya (mengerikan).

Pada banyak kejadian, suatu waktu ancaman akut telah dilalui, suatu respon menjadi tidak aktif dan tingkat-tingkat hormon stres kembali normal, suatu kondisi yang disebut respon relaksasi (relaxation response).

Stres Kronis (Chronic Stress). Seringnya, bagaimanapun, hidup modern menciptakan situasi stres berkesinambungan yang tidak berumur pendek. Penyebab-penyebab umum stres kronis antara lain termasuk :

  • kerja dengan tekanan tinggi yang terus menerus,
  • problem-problem hubungan jangka panjang,
  • kesepian, dan
  • kekhawatiran finansial yang terus-menerus.

APA PENGARUH STRES AKUT?

Cara terbaik membayangkan pengaruh stres yang akut adalah membayangkan diri-sendiri di dalam suatu situasi primitif seperti dikejar-kejar seekor beruang liar.

RESPON OTAK TERHADAP STRES AKUT

Di dalam respon ketika kita melihat seekor berung buas, satu bagian otak kita disebut sistem hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) yang diaktifkan.

Pelepasan Hormon Steroid. Sistem HPA memicu produksi dan melepaskan hormon-hormon steroid ( glucocorticoids), termasuk hormon stres primer cortisol. Cortisol sangat penting di dalam sistem-sistem tersusun di seluruh tubuh (termasuk jantung, paru-paru, sirkulasi, metabolisme, sistem kekebalan tubuh, dan kulit) untuk dengan cepat mengatasi bahaya diterkam seekor beruang .

Pelepasan Catecholamines. Sistem HPA juga melepaskan neurotransmitter (duta-duta kimiawi) yang disebut catecholamines, yang secara khusus dikenal dengan nama dopamine, norepinephrine, dan epinephrine (juga disebut adrenaline).

  • Catecholamines aktif bekerja di otak yang disebut amygdala, yang rupanya memicu sebuah respon emosi atas kejadian-kejadian yang menimbulkan stres. (Pada kasus ketakutan atas beruang, emosi ini sangat serupa dengan rasa takut)
  • Neurotransmitter kemudian memberi sinyal pada hippocampus (yang ada dekat area otak) untuk menyimpan secara emosional memunculkan pengalaman yang sudah tersimpan lama dalam memori). Pada masa-masa primitif, kombinasi respon-respon ini penting untuk bertahan, ketika rangsangan berbahaya dari memori yang tersimpan lama (seperti seekor beruang besar) menjadi kritis untuk menghindari ancaman-ancaman di masa mendatang.
  • Selama terjadi stres, catecholamines juga aktif menekan pada area depan otak yang dipertimbangkan dengan ingatan jangka pendek, konsentrasi, rintangan, dan pikiran rasional. Urutan peristiwa mental ini membuat seseorang berreaksi secara cepat atas beruang itu, apakah dia akan melawannya atau melarikan diri darinya. (Ini juga menghalangi kemampuan untuk menangani tanggung jawab dan perilaku-perilaku sosial atau pun intelektual.

RESPON MELALUI JANTUNG, PARU-PARU, DAN SIRKULASI MENUJU STRES AKUT

Ketika sang beruang datang mendekat, detak jantung dan tekanan darah kita meningkat secara langsung.

Nafas jadi terengah-engah dan paru-paru lebih banyak menghisap oksigen.

  • Aliran darah secara aktual meningkat dari 300% sampai 400%, memasuki otos, paru-paru dan otak untuk permintaan yang bertambah.
  • Limpa mengeluarkan sel-sel darah merah dan darah putih, mengalirkan darah untuk menransportasi oksigen lebih banyak lagi.

RESPON SISTEM KEKEBALAN TUBUH TERHADAP STRES YANG AKUT

Suatu dampak atas sistem kekebalan tubuh karena konfrontasi dengan sang beruang sama dengan menyusun garis pertahanan para serdadu di area-area yang secara potensial kritis.

Hormon-hormon steroid memperkecil atau mengurangi bagian-bagian sistem kekebalan tubuh, sehingga para “pejuang” yang terinfeksi (termasuk sel-sel darah putih yang penting) atau molekul-molekul kekebalan dapat didistribusikan ulang.

  • Para “serdadu” kekebalan tambahan ini dikirim ke garis depan tubuh yang terluka atau terinfeksi hampir serupa dengan benjolan pada kulit, sum-sum tulang dan kelenjar getah bening.

RESPON YANG AKUT PADA MULUT DAN TENGGOROKKAN

Ketika beruang mendekat, cairan-cairan yang dialihkan dari lokasi-lokasi yang tidak penting termasuk mulut. Hal ini mengakibatkan kekeringan dan kesulitan bicara. Tambahan lagi, stres dapat menyebabkan kejang pada otot tenggorokkan sehingga menjadi sulit menelan.

RESPON ATAS KULIT

Dampak buruk stres atas kulit adalah aliran darah dialihkan dari kulit untuk membantu jantung dan jaringan-jaringan otot. Secara fisik berdampak kulit menjadi dingin, basah, berkeringat. Kulit kepala menjadi kencang/tegang sehingga rambut tampak berdiri.

RESPON METABOLIS ATAS STRES AKUT

Stres menutup aktivitas pencernaan.

RESPON RELAKSASI: RESOLUSI DARI STRES AKUT

Sekali waktu ketika ancaman berlalu dan efek belum berbahaya (misal, beruang belum memangsa atau dengan serius melukai manusia), hormon stres kembali ke normal. Hal ini dikenal dengan respon relaksasi. Pada gilirannya, sistem tubuh juga normal.

APA EFEK NEGATIF STRES?

Pada masa prasejarah, perubahan-perubahan fisik dalam respon terhadap stres sebagai penyesuaian yang penting untuk menemui ancaman-ancaman alami. Bahkan di dunia modern, respon stres dapat menjadi sebuah aset untuk meningkatkan tingkat capaian selama kejadian-kejadian kritis seperti aktivitas sport, pertemuan penting, atau pada situasi-situasi berbahaya atau krisis.

Jika stres menetap dan pada tingkat rendah, bagaimanapun, semua bagian perlengkapan tubuh yang stres (otak, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otot) menjadi secara berkesinambungan diaktifkan berlebihan atau kurang. Ini bisa jadi menimbulkan kerusakan fisik atau psikologis dari waktu ke waktu. Stres yang akut juga bisa membahayakan pada situasi-situasi tertentu.

Kondisi-kondisi yang terkait dengan stres hampir bisa dipastikan menimbulkan efek-efek negatif pada fisik termasuk :

  • Suatu akumulasi dari situasi-situasi stres yang menetap, khususnya ketika seseorang tidak dapat dengan mudah mengontrol (misalnya, kerja dengan tekanan tinggi ditambah suatu hubungan yang tidak menyenangkan).
  • Stres yang terus-menerus mengikuti suatu respon akut yang menjengkelkan atas suatu kejadian yang traumatis (seperti kecelakaan mobil atau motor).
  • Respon relaksasi yang tidak efisien atau tidak cukup.
  • Stres yang akut pada orang-orang dengan penyakit yang serius, seperti penyakit jantung.

EFEK PSIKOLOGIS STRES

Studi menyatakan bahwa ketidakmampuan mengadaptasi stres dihubungkan dengan serangan depresi atau kecemasan. Pada satu studi, 2 sampai 3 orang yang mengalami suatu situasi stres hampir 6 kali beresiko berkembangnya depresi dalam bulan itu. Beberapa bukti menyatakan bahwa pelepasan hormon stres memproduksi aktivitas yang berlebihan (hyperactivity) dalam the hypothalamus-pituitary-adrenal axis dan mengganggu tingkat-tingkat normal dari serotonin, kimia syaraf (the nerve chemical) yang kritis untuk perasaan atas keadaan yang baik.

Tentu, pada suatu tingkatan yang lebih jelas,stres mengurangi kualitas hidup dengan menurunnya rasa senang dan rasa terpenuhi, dan hubungan kita sering terancam.

PENYAKIT JANTUNG

Stres mental yang merupakan pemicu utama bagi kejang sama sebagaimana stres fisik. Peristiwa-peristiwa stres akut sudah dihubungkan dengan suatu resiko yang lebih tinggi untuk peristiwa-peristiwa gejala penyakit jantung, seperti detak jantung yang tidak normal dan serangan jantung, bahkan kematian.

Stres mengaktifkan sistem rasa takut simpatetik (the sympathetic nervous system) (bagian otomatis sistem rasa takut yang mempengaruhi banyak organ termasuk jantung). Seperti tindakan-tindakan dan yang lainnya mungkin secara negatif berpengaruh ke jantung dengan berbagai cara :

  • Stres yang mendadak meningkatkan aksi pemompaan dan detak jantung dan berakibat urat nadi mengerut, sehingga memposisikan suatu resiko bagi tertutupnya aliran darah kejantung.
  • Pengaruh-pengaruh emosional stres mengubah ritme jantung dan memposisikan suatu resiko bagi arrythmias 1] yang serius pada banyak orang karena adanya gangguan ritme jantung.
  • Stres juga mengakibatkan darah menjadi lebih kental (yang mungkin dalam persiapan atas potensi luka), meningkatkan kemungkinan pembulu darah tersumbat karena darah yang menggumpal.
  • Stres mungkin memberikan sinyal ke tubuh untuk melepaskan lemak ke dalam aliran darah, menaikkan kadar kolesterol darah, sedikitnya untuk sementara.
  • Pada wanita, stres yang kronis mungkin mengurangi kadar estrogen, yang sangat penting untuk kesehatan jantung.
  • Kejadian-kejadian stres mungkin menyebabkan baik laki-laki maupun perempuan yang secara relatif tingkat yang rendah dari neurotransmitter serotonin (dan untuk itu suatu resiko yang lebih tinggi bagi depresi atau amarah) memproduksi lebih dari protein sistem kekebalan tertentu (disebut cytokines), yang pada jumlah besar menyebabkan radang dan kerusakkan sel-sel, termasuk kemungkinan sel-sel jantung.
  • Bukti terkini mengkonfirmasikan hubungan antara stres dengan hipertensi (tekanan darah tinggi).. Orang yang secara teratur mengalami peningkatan tekanan darah secara mendadak disebabkan stres mental dari waktu ke waktu tertentu, mengembangkan luka di dalam lapisan bagian dalam pembuluh darah mereka. Dalam satu 20 tahun studi, misalnya, laki-laki yang secara periodik mengukur tinggi-rendah skala stres dua kali seperti mengecek tekanan darah tinggi. Efek-efek stres pada tekanan darah pada wanita jelas lebih kecil.

Penelitian lebih jauh sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasikan bahaya nyata stres pada jantung. Contohnya, satu studi masyarakat yang bekerja di bawah tuntutan kondisi memberi kesan bahwa penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, dihubungkan kepada kerja stres yang bisa dipastikan berkaitan dengan cara orang mengendalikan stres.

Orang-orang yang mencoba mengatasi stres sering terpaksa melakukan kebiasaantidak sehat termasuk memakan makanan yang mengandung banyak lemak, garam, merokok, meminum minuman beralkohol dan gaya hidup yang banyak duduk (kurang aktifitas olah raga).Dalam satu studi, laki-laki (di Barat) lebih cenderung suka minum minuman beralkohol atau makan makanan yang kurang sehat ketika berada dalam keadaan stres, sementara wanita cenderung punya cara yang lebih sehat untuk mengatasi stresnya.

STROKE

Sebuah survey mengungkapkan bahwa laki-laki yang lebih intens merespon situasi-situasi stres, seperti menunggu antrian atau problem-problem di kantor, lebih mungkin terkena stroke ketimbang mereka yang tidak mengeluhkan kesusahan mereka. Suatu fakta, sebuah studi pada 2001, untuk pertama kalinya telah dikaitkan dengan resiko tinggi stroke pada laki-laki dewasa Kaukasia dan meningkatnya tekanan darah selama stres.

KEPEKAAN TERHADAP INFEKSI ATAU RADANG

Munculnya stres yang kronis dapat menumpulkan respon kekebalan tubuh dan meningkatkan resiko infeksi/peradangan dan bahkan bisa jadi mengganggu respon immunisasi seseorang. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa orang-orang yang berada di bawah pengaruh stres kronis memiliki jumlah sel darah putih yang sedikit dan mudah terserang penyakit demam atau flu. Sekali waktu, siapa pun yang terkena demam atau flu, stres akan memperburuk gejala-gejalannya.

Orang-orang yang mengidap penyakit herpes atau virus HIV mungkin lebih peka terhadap aktivasi virus yang mengakibatkan stres. Lebih serius lagi, beberapa riset telah menemukan bahwa orang-orang yang terinfeksi HIV dengan tingkat stres yang tinggi lebih mudah terkena AIDS ketika dibandingkan dengan mereka yang berada pada tingkat stres yang rendah. (Dalam beberapa studi, pengalaman-pengalaman stres sering dihubungkan dengan timbulnya infeksi atau radang karena konflik-konflik interpersonal, seperti di kantor atau di dalam perkawinan)

GANGGUAN GANGGUAN KEKEBALAN

Efek-efek yang bertentangan dengan stres pada sistem kekebalan tubuh telah bercampur dengan penyakit-penyakit autoimmune (yang disebabkan oleh radang dan kerusakan dari serangan-serangan kekebalan pada tubuh). Contohnya,eksim, lupus, dan radang sendi, reumatik, mungkin mempertunjukkanperubahan-perubahan berkisar antara peningkatan sampai ke pembususkkan dalam respon terhadap stres. Sebuah studi melaporkan bahwa stres jangka pendek muncul tanpa efek negatif pada berbagai sklerosa, namun stres yang kronis merupakan faktor resiko utama untuk meledak.


TUGAS I PSIKOLOGI UMUM SP

TUGAS I : SP. PSIKOLOGI UMUM

2. Psikologi sebagai ilmu biososial

Di pihak lain, Psikologi juga dipandang sebagai Ilmu Biososial karena baik aspek-aspek sosial perilaku organisme maupun aspek-aspek Fisiologis atau Biologis terjadinya prilaku mendapat perhatian yang sama besarnya.
Sejak awal perkembangannya Psikologi banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain. Telah diakui bahwa psikologi berinduk kepada Filsafat, khususnya filsafat mental. Namun dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu (Beta) seperti Fisika, Kimia dan Biologi memberikan andil yang cukup besar baik dalam aspek metodologi maupun topik-topik kajian. Sulit untuk merinci pengaruh tersebut satu persatu.

3. Tokoh psikologi modern dan teorinya
  • Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers meninggal dunia pada tanggal 4 Pebruari 1987 karena serangan jantung.

Latar belakang: Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide - ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalaman -pengalaman terapeutiknya.

Ide pokok dari teori - teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah - masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.


Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak - kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.

  • John Dewey
John Dewey adalah seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia (Amerika). Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical Creed", bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey, anak-anak banyak berpartisipasi dalam kegiatan fisik, baru peminatan.

Bandingkan pendapat Dewey tsb dengan sabda Rasulullah SAW "didiklah anak-anakmu untuk jamannya yang bukan jamanmu"

  • . Maria Montessori (1870 - 1952), sebagai seorang dokter dan antropolog wanita Italy yang pertama, ia berminat terhadap pendidikan anak terbelakang, yang ternyata metodenya dapat digunakan pada anak normal. Tahun 1907 ia mendirikan sekolah "Dei Bambini" atau rumah anak di daerah kumuh di Roma. Metode Montessori adalah pengembangan kecakapan indrawi untuk menguasai iptek untuk diorganisasikan dalam pikirannya, dengan menggunakan peralatan yang didesain khusus. Belajar membaca dan menulis diajarkan bersamaan. Montessori berpendapat anak usia 2 - 6 tahun paling cepat untuk belajar membaca dan menulis. Kritik terhadap Montessori adalah karena kurang menekankan pada perkembangan bahasa dan sosial, kreatifitas, musik dan seni.

John Dewey dalam buku Education and Democracy (1916) telah mendengungkan konsep pendidikan integral berdasarkan pada kemampuan, kebutuhan, dan pengalaman peserta didik. Pendidikan yang berbasis realitas dan pengalaman anak didik sebenarnya bentuk perlawanan dan kritik pada pola-pola pendidikan tradisional yang hanya memindahkan ilmu pengetahuan masa lampau kepada tiap generasi baru.
  1. Konsep Pengalaman

    Aspek pengalaman dalam pendidikan dapat kita lihat dalam buah pikiran John Dewey.(1859-1952). Dewey berpendapat bahwa pendidikan adalah proses rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman-pengalaman. Melalui pengalaman seseorang akan memperoleh makna dan sekaligus peluang untuk memperoleh pengalaman berikutnya. Untak itulah J.Dewey menegaskan bahwa konsep pengalaman merupakan intipati pendidikan. Kunci untuk memahami diri dan dunia kita menurut Dewey, tiada lain adalah pengalaman-pengalaman kita sendiri. Dengan kata lain J.Dewey mencita-citakan adanya strategi pendidikan moral yang mengangkat pengalaman hidup anak didik. Pengalaman hidup ini bisa berasal dari aktivitas keseharian, ataupun dari kegiatan yang diprogramkan oleh lembaga-lembaga tertentu

  • william james "Pragmatisma".

  • William James (1842-1910), mungkin adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dilahirkan di kota New York , tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa.

Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Selama thun-tahun itu, dia hanya bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolah sebenarnya. Setelah mendalami seni selama beberapa tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya.

Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.

William James adalah seorang yang individualis. Didalam bukunya Talks to Teacher tidak terdapat pernyataan mengenai pendidikan sebagai fungsi sisal. Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “ organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan ketertarikan akan kebiasaan dalam tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada linkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.

Ketertarikan James akan insting dan pemberian tempat untuk itu dalam pendidikan, menjadikan para pembaca bukunya peraya akan salah satu tujuan terpenting didalam pendidkan adalah memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengikuti instingnya. Yang nantinya akan menjadi peribahasa teori pendidikan. “ Bekerjasamalah dengan insting, jangan melawannya”. Pembaca yang lebih teliti dapat menemukan tulisan yang lebih menguatkan akan hal ini, tapi ketidak raguannya ditunjukkannya melalui pernyataan-pernyataannya bahwa persatuan para psikolog telah salah mengenali kekuatan insting didalam kehidupan manusia.

Teori James akan insting sangatlah bersifat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. Mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting, yang berlawanan dengan diskusinya pada “Iron Law of Habit/Hukum Utama Kebiasaan” dan keprcayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan awal kebiasaan individual dan kelompok, dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna.

Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.


3. Cabang-cabang ilmu psikologi
  • psikologi penyesuaian diri
  • psikologi belajar
  • psikologi industri
  • psikologi pendidikan