Jumat, 01 Agustus 2008

TUGAS V SP PSIKOLOGI UMUM

TUGAS V SP PSIKOLOGI UMUM

  1. CARILAH INFORMASI TENTANG MOTIVASI, FRUSTASI DAN KONFLIK

Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi pekerjaan. Sedangkan pengertian motivasi menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah: “Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan”.

Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi di atas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan. Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan, namun dalam penerapannya nanti, penggunaan masing-masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap karyawan. Sesuai kebutuhan dan keinginan masing-masing.

Maslow mengatakan bahwa hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang memotivasi perilaku manusia. Teori Maslow ini menekankan pada dua pemikiran pokok

1) Manusia mempunyai banyak kebutuhan, tetapi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi yang mempengaruhi perilaku manusia

2) Kebutuhan manusi di kelompokkan kedalam hirarki menurut kepentingannya bila suatu kebutuhan dipenuhi maka kebutuhan lainnya lebih tinggi muncul untuk dipuaskan.

‘Konflik’ berasal mula dari kata asing conflict yang pada gilirannya berasal dari kata confligere < com (yang berarti ‘bersama’ atau ‘bersaling-silang’) + fligere (yang berarti ‘tubruk’ atau ‘bentur’). Didefinisikan secara bebas dari arti harafiahnya itu, ‘konflik’ adalah ‘perbenturan’ antara dua pihak yang tengah berjumpa dan bersilang jalan pada suatu titik kejadian, yang berujung pada terjadinya benturan. Komflik itu pada umumnya didefinisikan sebagai suatu periatiwa yang timbul karena adanya niay-niat bersengaja antara pihak-pihak yang berkonflik itu. Dalam peristiwa seperti ini, konflik akan merupakan suatu pertumbukan antara dua atau lebih dari dua pihak, yang masong-masing mencoba menyingkirkan pihak lawannya dari arena kehidupan bersama ini, atau setidak-tidaknya menaklukkannya dan mendegradasikan lawannya itu ke posisi yang lebih tersubordinasi.

Konflik itu bisa bersifat laten alias terpendam dan/atau “tertidur”, tetapi bisa pula bersifat manifes alias terbuka. Konflik bisa pula bermula dari perbedaan kepentingan yang materiil-ekonomik dan yang serba fisikal itu, akan tetapi bisa pula bermula dari perbendaan dan pertentangan kepentingan ideologi atau asas moral yang serba simbolik. Apapun wujudnya, konflik itu selalu merefleksikan tidak adanya toleransi atas eksistensi pihak lain, suatu intoleransi yang timbul hanya karena adanya perbedaan -- dan bahkan pertentangan --.kepentingan dan/atau paham dengan pihak lain itu. Tiadanya toleransi seperti itu mungkin saja cuma bermula dari rasa cemburu dan curiga, akan tetapi yang pada akhirnya akan berujung pada timbulnya rasa khawatir akan terancamnya eksistensi atau posisinya yang selama ini dominan.

Dalam kehidupan komunitas lokal yang eksklusif, dengan sifat hubungannya yang serba tatap muka dan mempribadi, di mana setiap warga sama-sama memiliki memori kolektif yang serupa, konflik yang manifes dalam bentuk bersilang selisih pendapat, apalagi yang sampai bersiterus menjadi benturan dan bertumbuk fisik, amatlah dikhawatirkan “akan menggangu stabilitas” dan merusak suasana rukun yang berasaskan prinsip “seia-sekata” serta semangat berbagi atas dasar prinsip “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Kalaupun dalam masyarakat seperti ini telah mengenal pola stratifikasi yang membedakan posisi hierarkik antar-warga, askripsi-askripsi dalam hal penetapan posisi warga menurut kelas atau kasta masing-masing itupun umumnya telah diterima bersama secara hegemonik sebagai sesuatu yang kodrati. Bantahan terhadap tradisi yang hegemonik seperti ini hanya akan berakibat dakwaan telah terjadinya bid’ah yang akan menggoncangkan sistem kehidupan yang telah mapan.

Akan tetapi, dalam kehidupan yang telah mulai berubah menuju ke wujudnya yang serba terbuka, disebabkan oleh berbagai invensi dan inovasi teknologik dalam bidang transportasi dan komunikasi, konservatisme dan kolektivisasi pendapat -- sebagaimana tersimak dalam komunitas-komunitas lokal yang eksklusif dan tertutup seperti itu -- mulailah menemui cabarannya. Bukan prinsip “seia dan sekata dan saiyeg saekapraya” itu yang jadi andalan, melainkan prinsip individualisasi pendapat dan ekspresi kreatif itulah yang mesti menjadi andalan kehidupan yang progresif. Perbedaan pendapat adalah hak, dan toleransi atas perbedaan pendapat akan berujung terjadinya kemajuan dalam peradaban manusia.

Di sini kehidupan manusia mulai dikonstruksi dalam modelnya yang baru sebagai suatu kancah keragaman yang – sekalipun bermula dari merebaknya silang pendapat dan perbedaan pilihan antar-warga – justru akan memperkaya warisan budaya suatu bangsa, atas dasar keyakinan bahwa “perbedaan itu adalah rahmat”. Di sini kebenaran bukan lagi berasal dari paringan para mufti, melainkan bermula dari dialektika tesis versus antitesis yang melahirkan sintesis alias tesis baru. Paradigma baru disiarkan, bahwa dari perbedaan paham akan dilahirkanlah kebenaran. Du choc des opinions jaillit la verite, seperti yang ditulis Dr Mohammad Hatta dalam salah satu pengantar bukunya.

  1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEPRIBADIAN DAN BAGIMANA CARA MENGUKURNYA?

Freud juga mengatakan kepribadian memiliki tiga struktur, yaitu id, ego, dan superego. Tentu saja teori itu kemudian ditentang banyak pihak karena seolah-olah menyatakan manusia itu tidak mampu mengembangkan dirinya sendiri. Kalangan lain meyakini kepribadian merupakan sebuah sistem terbuka dan selalu mengalami perkembangan. Sampai sini lalu mulai muncul pertanyaan apakah kepribadian itu sesuatu yang menetap atau berubahubah.

Penggolongan manusia dalam berbagai jenis kepribadian sudah terjadi sejak lama. AdaAda juga yang mencoba membangun teori kepribadian melalui tanggal, bulan dan tahun lahir sehingga terbagi dalam berbagai macam zodiak (ada gemini, pisces, scorpio, dan sebagainya) ataupun shio (ayam, macan, ular, dan sebagainya). yang menggolongkan kepribadian manusia dalam tipe sanguine, plegmatik, melankolik, dan kolerik.

Tentang kepribadian

Kepribadian dalam bahasa Inggris adalah personality. Kata itu diyakini berasal dari bahasa Latin persona. Awal digunakan, kata ini berarti topeng-topeng yang dipakai para pemain dalam dramadrama Yunani. Namun, akhirnya berkembang menjadi peran-peran yang dimainkan para tokoh dalam drama tersebut. Memang konsepsi awal tentang kepribadian adalah citra sosial yang sifatnya dangkal (superficial social image), yang diadopsi seseorang dalam drama kehidupan. Misalnya saja, orang mengatakan si X orang yang menarik, populer, keren, mudah bergaul, dan sebagainya.

Kepribadian kemudian juga dilihat sebagai karakteristik dominan yang ada pada diri seseorang, seperti kepribadian agresif, pemalu. Memang banyak orang lalu menggolongkan ciri-ciri ini dalam kategori kepribadian baik atau jelek. Misalnya kepribadian agresif tidak baik, tapi kepribadian tenang baik. sebenarnya, para psikolog kepribadian hampir tidak pernah membuat sebuah evaluasi atas kepribadian. Mereka melihat kepribadian sebagai suatu hal yang netral. Banyak sekali tokohtokoh yang mengemukakan definisi mereka tentang apa itu kepribadian, dan semua definisi ini sangat bergantung pada teori kepribadian apa yang dibangun.

Adalah benar bahwa sampai saat ini belum ada satu kesepakatan pun mengenai kepribadian manusia itu seperti apa. Tak mengherankan jika seorang Victor Frankl sampai pernah mengatakan tantangannya sekarang adalah menyatukan kepingan-kepingan puzzle pemikiran tentang manusia yang saat ini berserakan sehingga menjadi sesuatu yang bermakna.

Jika Anda punya waktu dan iseng-iseng mencari tahu pengertian kepribadian di internet, akan Anda temui sekitar 930 ribuan definisi. Terserah Anda mau menggunakan yang mana, pada akhirnya kepribadian merupakan suatu hal yang bisa membedakan satu orang dengan orang lainnya. Kepribadian juga mengacu pada sejumlah aspek yang relatif permanen pada diri seseorang. Dengan demikian, setiap orang dapat dikatakan unik, bahkan antaranak kembar sekalipun. Dan keunikan ini relatif tidak berubah dari waktu ke waktu. Kepribadian bagaikan sidik jari psikologis seseorang.

Sebuah teori lain, teori gunung es kepribadian (The Institute of Motivational Living Inc, 2004), menyatakan kepribadian kita yang asli akan muncul pada saat kita berada dalam tekanan. Dalam situasi normal, kebanyakan orang akan menampilkan sisi baik dari dirinya demi sopan santun ataupun pembentukan citra diri. Bagian gunung es yang muncul di atas permukaan laut itulah yang dikenal sebagai kepribadian dan berjumlah sekitar 5%. Sementara itu, bagian gunung es yang berada di bawah permukaan laut (sebesar 95%) disebut sebagai character & temperament. Karakter menunjukkan respons kita terhadap tekanan, sementara temperamen memperlihatkan siapa kita sesuai dengan faktor-faktor bawaan lahir kita.

Terbentuknya kepribadian

Dulu orang berpendapat bahwa kepribadian ditentukan faktor keturunan atau bawaan. Jika orang tuanya seorang pemarah, besar kemungkinan anaknya juga akan menjadi anak pemarah. Namun, pendapat ini kemudian dipertanyakan itu banyak pihak. Pendapat yang kemudian berkembang adalah bahwa kepribadian merupakan hasil bentukan lingkungan. Faktor-faktor di luar diri seseorang (seperti pola asuh orang tua, pendidikan guru, perlakukan masyarakat sekitar, nilai yang ditanamkan, dan sebagainya) diyakini sangat berperan dalam membentuk kepribadian seseorang.

Boeree mengatakan kepribadian terbentuk oleh tiga faktor, yaitu keturunan, lingkungan, dan situasi. Dan lebih dari itu, interaksi ketiga faktor tadi terjadi dalam tiga fase transisi yang menentukan bagi setiap orang, yaitu fase bayi, remaja, dan dewasa. Pandangan yang menyatakan kepribadian merupakan hasil interaksi beberapa faktor merupakan pandangan yang banyak disetujui banyak orang belakangan ini. Meski begitu, ada juga yang menyatakan setuju pada teori interaksi ketiga faktor tersebut, dengan tetap menganggap keturunan sebagai faktor yang dominan.


Mengukur kepribadian

Seperti pengukuran variabelvariabel psikologis lainnya, pengukuran kepribadian juga dapat dilakukan melalui pengamatan, wawancara ataupun pengisian alat ukur tertentu. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang adalah inventori. Alat ini berisikan sejumlah pertanyaan dan pengisi menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan kondisi dirinya. Setelah diisi, inventori ini kemudian di nilai dengan cara tertentu sehingga akhirnya didapatkan gambaran tentang kepribadian pengisi.

Ada banyak inventori yang dapat digunakan, misalnya MBTI, DISC, MMPI, PPI, Drake P3 dan sebagainya. Tiap inventori dibuat berdasarkan teori tertentu dengan interpretasi yang berbeda-beda. Umumnya inventori pengukuran kepribadian menggunakan metode self-report. Pada metode ini, setiap orang memberikan data yang menurut mereka sesuai dengan keadaan dirinya. Tentu saja unsur subjektivitas cukup berperan dalam metode ini. Hal itu coba diminimalkan dengan menguji konsistensi jawaban pengisi atas pertanyaan yang sama sampai beberapa kali.

Aspek yang diukur oleh tiap inventori berbeda-beda. MBTI misalnya, mengukur empat dimensi dari kepribadian seseorang. Dimensi pertama mengukur sumber energi yang membuat seseorang hidup: extraversion (berasal dari luar dirinya) atau intraversion (berasal dari dalam dirinya). Orang yang ekstrover mendapatkan energinya bila ia menjadi pusat perhatian, berdiskusi dengan orang lain, dan sebagainya. Orang introver akan lebih berenergi bila banyak kesempatan untuk membuat perenungan, kesendirian, dan sebagainya.

Dimensi kedua dari MBTI mengukur bagaimana seseorang memahami sesuatu secara alami. Ada orang-orang yang bisa memahami sesuatu dengan melihat, mencium, mendengar, dan menggunakan sensor indriawi. Biasanya mereka melihat secara detail dan fokus pada hal-hal yang terjadi saat ini. Itu disebut sebagai tipe sensing. Ada pula orang lain yang memahami sesuatu dengan melihat pola umum yang terjadi, dan fokus pada kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Itulah tipe intuition. Ilmuwan yang bekerja di laboratorium kimia biasanya tergolong sensing, sementara seorang pemain di bursa saham tergolong intuition.

Dimensi ketiga mengukur bagaimana seseorang mengambil keputusan. Ada yang mengambil keputusan dengan menggunakan logika (head), tapi ada pula yang menggunakan perasaan dan rasa kemanusiaan (heart). Pada dimensi ini ada tipe thinking dan feeling. Orang yang bisa memecat orang dengan kepala dingin, menggunakan nalar, dan tidak terlalu peduli perasaan orang tersebut, tergolong thinking. Adapun orang yang jika harus memecat seseorang dengan masih mempertimbangkan soal kemanusiaan, kasihan pada keluarganya, dan sebagainya tergolong feeling.

Dimensi keempat mengukur gaya hidup seseorang. Ada orang yang gaya hidupnya teratur, terencana dan penuh dengan persiapan (ini disebut dengan tipe judgement), tetapi ada juga yang hidupnya mengalir, spontan fleksibel dan sangat adaptif (ini tergolong tipe perceiving). Orang yang bila ingin pergi ke luar kota harus dengan perencanaan yang matang dan detail termasuk sebagai judgement. Namun, orang yang pergi ke luar kota dan menganggap perjalanannya sebagai sebuah petualangan penuh kejutan sangat mungkin tergolong tipe perceiving.

Kombinasi keempat dimensi itu akan menghasilkan 16 tipe kepribadian, yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri. Bisa kita lihat di sini bahwa pengukuran kepribadian merupakan suatu proses yang rumit dan tidak pernah menjamin memberikan hasil yang 100% akurat. Dan perlu diingat juga bahwa kita masih berbicara tentang pengukuran kepribadian untuk orang ‘normal’. Bagaimana jika pengukuran ini dilakukan pada para pecandu? Namun, sebelum melangkah lebih jauh, kita coba lihat dulu apa yang dimaksud dengan kecanduan itu, dan apa saja jenis-jenis kecanduan itu.


  1. JELASKAN APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG INTERAKSI SOSIAL

Pengertian : Interaksi sosial adalah proses saling pengaruh mempengaruhi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok yang menjadi dasar dari proses sosial.

Secara harfiah interaksi itu berarti tindakan (action) yang berbalas-balasan (inter). Ketika dua orang bertemu, saling menegur, berjabat tangan, atau mungkin berkelahi, di sinilah interaksi sosial dimulai. Contoh yang paling jelas misalnya kalau Ali dan Burhan sedang berbicara. Ali berbicara dan Burhan mendengar; Burhan memberikan reaksi pada apa yang diucapkan Ali; demikian sebaliknya. Bisakah kalian memberikan contoh lainnya?Pada dasarnya interaksi sosial merupakan syarat terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang-orang secara badaniah saja tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup baru akan terjadi apabila orang-orang atau kelompok-kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, merencanakan sesuatu, dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama, mungkin mengadakan persaingan, pertikaian dan lain sebagainya. Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah dasar dari proses sosial.


  1. NORMALITAS SESEORANG DITANDAI DENGAN

a. Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik.

b. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitis.

c. Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan.

d. Perkembangan Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian.

Kamis, 31 Juli 2008

TUGAS IV SP PSIKOLOGI UMUM

TUGAS IV SP PSIKOLOGI UMUM

KASUS ANARKISME YANG DILAKUKAN “REMAJA” SEBAGAI REFLEKSI LEMAHNYA PENGENDALIAN EMOSI DAN GEJOLAK USIA PERKEMBANGAN.

Contoh nyata yang sering kita jumpai dikalangan remaja adalah tawuran antar pelajar. Tak jarang kita menjumpai kasus seperti ini bahkan kita pernah terlibat di dalamnya. Menjadi pemimpin dalam sebuah geng remaja mempunyai nilai plus dimata rekan-rekan dan kepuasan itu muncul saat orang lain segan dengan geng yang dipegang. Kehilangan masa depan, koma dan ancaman nyawa melayang tak membuat mereka jera. Hal ini disebabkan oleh pengendalian emosi dan gejolak usia perkembangan yang tidak terkontrol. Di usia ini remaja sedang giat-giatnya mencari jati diri dan pengakuan tapi kesalahan cara untuk mendapatkan cita-citanya menyebabkan terjadinya penyimpangan.

Ada pelajar yang berpikiran bahwa jika mereka tidak tergabung dalam geng tertentu, ia bukanlah remaja yang gaul bahkan mungkin akan dilecehkan oleh teman-temannya. Tidak stabilnya emosi dan ketidak mampuan dalam mengontrol emosi dapat memancing terjadinya bentrok atau tawuran khususnya dikalangan pelajar. Perlu kita keyahui bahwa tawuran tersebut tidak hanya merugikan mereka sendiri melainkan merugikan pihak-pihak lain yang sebenarnya tidak terlibat dalam aksi tersebut, seperti peluru nyasar ataupun merusak fasilitas umum.

KASUS KENAKALAN DAN KEKERASAN DIKALANGAN REMAJA PUTRI.

Indonesia memanglah Negara demokrasi yangmana menghalalkan kebebasan individu untuk mengeluarkan pendapatnya ataupun mengembangkan kreativitasnya. Kesetaraan gender membuka peluang kaum hawa untuk mendapatkan pengakuan yang sama dengan kaum adam. Emansipasi positifpun dibutuhkan demi kemajuan bangsa. Akan tetapi apa yang dilakukan oleh remaja putri dikota PATI bukanlah emansipasi melainkan penyimpangan.

Geng NERO ( Neko-Neko Dikeroyok ) adalah salah satu komunitas geng pelajar yang beranggotakan siswi-siswi SMP dan SMA. Keberadaan geng ini sangat meresahkan masyarakat khususnya bagi oaring tua yang mempunyai anak perempuan karena tidak menutup kemungkinan anak mereka dapat terjerumus atau tergabung dalam komunitas tersebut atau mungkin hanya sebagai korban dari kekerasannya. Untuk itu. Orang tua diwajibkan menanamkan nilai-nilai social dan keagamaan sejak dini sehingga frekuensi keterpengaruhan dengan lingkungan yang menyesatkan itu dapat dikurangi. Selain itu juga, orang tua juga diwajibkan untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya. Tanggungjawab pendidikan hendaknya tidak sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah tapi lingkungan sekitar dan keluarga juga harus membeerikan pendidikan yang mendewasakan anak-anaknya khususnya remaja putrid.

Ada berbagai factor yang menyebabkan remaja putri berbuat anarkis. Diantaranya adalah kejenuhan remaja terhadap kurikulum sekolah yang memberatkan siswa. Mereka menumpahkan kejenuhan itu pada tindak kekerasan atau perilaku negative lainnya. Menurut staf khusus menteri pemberdayaan perempuan, Pinky Saptandari “ kejahatan yang melibatkan geng perempuan bias saja terjadi sebagai akibat perubahan social budaya. Selama ini kaum perempuan dikenal lemah lembut dan cenderung menjadi korban dari aksi kejahatan dan kekerasan. Dengan membentuk geng, mereka dapat menonjolkan jati dirinya dengan cara melakukan kekerasan”. (Pos kota Minggu 15 Juni 2008)

TUGAS III SP PSIKOLOGI UMUM

TUGAS III SP PSIKOLOGI UMUM

1. HUBUNGAN STRESS DENGAN SAKIT PADA ORGAN LAMBUNG

Stres tak hanya membuat Anda menderita secara psikis, namun juga berimbas ke fisik, misalnya gangguan lambung seperti sakit maag.

Sakit maag muncul karena produksi asam lambung berlebih. Nah, saat Anda stres, tubuh akan memproduksi asam lambung dalam jumlah di atas normal dan juga mengikis lapisan lambung atau mukosa, yang pada akhirnya menimbulkan rasa perih, yang kita kenal sebagai sakit maag tadi.

Jika Anda terlanjur kena sakit maag, masalah ini dapat diatasi dengan minum obat sakit maag, yang bekerja menetralkan asam lambung berlebih sehingga gejala sakit maag cepat teratasi sebelum menjadi parah.

Meski hampir mustahil seseorang di dunia ini tak pernah kena stres, namun setidaknya hal itu bisa kita kelola, bahkan diminimalkan. Kuncinya: Anda harus dapat mengantisipasi agar stres jangan sebagai biang penyakit yang menyiksa jiwa dan pikiran.

2. FUNGSI HEMISPARIUM CEREBRI KANAN

Otak memiliki dua belahan. Belahan kiri mengontrol bagian kanan tubuh dan belahan kanan mengontrol bagian kiri tubuh. Setiap belahan juga berhubungan dengan keahlian yang berbeda-beda. Belahan kanan berhubungan dengan musik, seni dan kretivitas. Belahan kiri berkaitan dengan kemampuan berbicara, mengolah angka, dan memecahkan masalah. Selain itu otak bagian kanan juga melakukan integrasi special dan menyesuaikan perangai seseorang.

Ahli psikologi Roger Sperry (1961) melakukan penelitian. Seseorang yang otaknya telah dibelah secara bedah (dengan memotong korpus kolosum) untuk mencegah serangan epilepsy diminta duduk didepan layar proyektor. Ketika kata “sendok” diperlihatkan pada sisi kiri layar, pasien ini dapat mengambil “sendok” diantara empat benda tapi ia tidak mampu mengucapkan kata “sendok”. Dari hasil ini Sperry menyimpulkan bahwa belahan otak kanan ( yang menerima informasi dari daerah penglihatan kiri ) mengkhususkan diri dari dalam pembedaan visual sementara belahan kiri mengkhususkan diri dalam keterampilan kata-kata dan analisis. ( Hamparan dunia ilmu. Time-life. Tubuh manusia .tira pustaka. Jakarta)

TUGAS II PSIKOLOGI UMUM SP

TUGAS 2. SP PSIKOLOGI UMUM

Respon stres atas tubuh kita sedikit banyaknya seperti pesawat terbang yang siap-siap untuk tinggal landas. Sebenarnya, semua sistem (misalnya: jantung dan dan pembuluh darah, sistem kekebalan tubuh, paru-paru, sistem pencernaan, organ-organ sensorik, dan otak) diubah untuk menghadapi bahaya yang kita rasakan.

PENYEBAB PENYEBAB EKSTERNAL & INTERNAL STRES

Orang dapat mengalami penyebab-penyebab external atau internal dari stres.

- Penyebab-penyebab eksternal stres termasuk kondisi fisik yang kurang fit (seperti sakit atau suhu panas atau dingin) atau lingkungan yang stres (seperti kondisi kerja yang memprihatinkan atau hubungan yang buruk). Manusia, seperti binatang, dapat mengalami penyebab-penyabab eksternal stres.

- Penyebab-penyebab internal stres juga bisa berhubungan dengan fisik (infeksi, radang) atau psikologis. Salah satu contoh penyebab psikologis internal dari stres adalah rasa khawatir yang hebat (intense) atas kejadian-kejadian yang berbahaya yang mungkin terjadi atau belum terjadi.

STRES AKUT DAN KRONIS

Penyebab-penyebab stres dapat juga didefinisikan sebagai short-term (yang akut) atau long-term (yang kronis).

Stres yang Akut(Acute Stress) merupakan reaksi terhadap ancaman yang segera, umunya dikenal dengan respon atas pertengkaran atau penerbangan (fight or flight). Suatu ancaman dapat terjadi pada situasi apa pun yang pernah dialami bahkan secara tidak disadari atau salah dianggap sebagai suatu bahaya.

Penyebab-penyebab stres akut termasuk :

  • kebisingan,
  • keramaian,
  • pengasingan,
  • lapar,
  • bahaya,
  • infeksi, dan
  • bayangan suatu ancaman atau ingatan atas suatu peristiwa berbahaya (mengerikan).

Pada banyak kejadian, suatu waktu ancaman akut telah dilalui, suatu respon menjadi tidak aktif dan tingkat-tingkat hormon stres kembali normal, suatu kondisi yang disebut respon relaksasi (relaxation response).

Stres Kronis (Chronic Stress). Seringnya, bagaimanapun, hidup modern menciptakan situasi stres berkesinambungan yang tidak berumur pendek. Penyebab-penyebab umum stres kronis antara lain termasuk :

  • kerja dengan tekanan tinggi yang terus menerus,
  • problem-problem hubungan jangka panjang,
  • kesepian, dan
  • kekhawatiran finansial yang terus-menerus.

APA PENGARUH STRES AKUT?

Cara terbaik membayangkan pengaruh stres yang akut adalah membayangkan diri-sendiri di dalam suatu situasi primitif seperti dikejar-kejar seekor beruang liar.

RESPON OTAK TERHADAP STRES AKUT

Di dalam respon ketika kita melihat seekor berung buas, satu bagian otak kita disebut sistem hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) yang diaktifkan.

Pelepasan Hormon Steroid. Sistem HPA memicu produksi dan melepaskan hormon-hormon steroid ( glucocorticoids), termasuk hormon stres primer cortisol. Cortisol sangat penting di dalam sistem-sistem tersusun di seluruh tubuh (termasuk jantung, paru-paru, sirkulasi, metabolisme, sistem kekebalan tubuh, dan kulit) untuk dengan cepat mengatasi bahaya diterkam seekor beruang .

Pelepasan Catecholamines. Sistem HPA juga melepaskan neurotransmitter (duta-duta kimiawi) yang disebut catecholamines, yang secara khusus dikenal dengan nama dopamine, norepinephrine, dan epinephrine (juga disebut adrenaline).

  • Catecholamines aktif bekerja di otak yang disebut amygdala, yang rupanya memicu sebuah respon emosi atas kejadian-kejadian yang menimbulkan stres. (Pada kasus ketakutan atas beruang, emosi ini sangat serupa dengan rasa takut)
  • Neurotransmitter kemudian memberi sinyal pada hippocampus (yang ada dekat area otak) untuk menyimpan secara emosional memunculkan pengalaman yang sudah tersimpan lama dalam memori). Pada masa-masa primitif, kombinasi respon-respon ini penting untuk bertahan, ketika rangsangan berbahaya dari memori yang tersimpan lama (seperti seekor beruang besar) menjadi kritis untuk menghindari ancaman-ancaman di masa mendatang.
  • Selama terjadi stres, catecholamines juga aktif menekan pada area depan otak yang dipertimbangkan dengan ingatan jangka pendek, konsentrasi, rintangan, dan pikiran rasional. Urutan peristiwa mental ini membuat seseorang berreaksi secara cepat atas beruang itu, apakah dia akan melawannya atau melarikan diri darinya. (Ini juga menghalangi kemampuan untuk menangani tanggung jawab dan perilaku-perilaku sosial atau pun intelektual.

RESPON MELALUI JANTUNG, PARU-PARU, DAN SIRKULASI MENUJU STRES AKUT

Ketika sang beruang datang mendekat, detak jantung dan tekanan darah kita meningkat secara langsung.

Nafas jadi terengah-engah dan paru-paru lebih banyak menghisap oksigen.

  • Aliran darah secara aktual meningkat dari 300% sampai 400%, memasuki otos, paru-paru dan otak untuk permintaan yang bertambah.
  • Limpa mengeluarkan sel-sel darah merah dan darah putih, mengalirkan darah untuk menransportasi oksigen lebih banyak lagi.

RESPON SISTEM KEKEBALAN TUBUH TERHADAP STRES YANG AKUT

Suatu dampak atas sistem kekebalan tubuh karena konfrontasi dengan sang beruang sama dengan menyusun garis pertahanan para serdadu di area-area yang secara potensial kritis.

Hormon-hormon steroid memperkecil atau mengurangi bagian-bagian sistem kekebalan tubuh, sehingga para “pejuang” yang terinfeksi (termasuk sel-sel darah putih yang penting) atau molekul-molekul kekebalan dapat didistribusikan ulang.

  • Para “serdadu” kekebalan tambahan ini dikirim ke garis depan tubuh yang terluka atau terinfeksi hampir serupa dengan benjolan pada kulit, sum-sum tulang dan kelenjar getah bening.

RESPON YANG AKUT PADA MULUT DAN TENGGOROKKAN

Ketika beruang mendekat, cairan-cairan yang dialihkan dari lokasi-lokasi yang tidak penting termasuk mulut. Hal ini mengakibatkan kekeringan dan kesulitan bicara. Tambahan lagi, stres dapat menyebabkan kejang pada otot tenggorokkan sehingga menjadi sulit menelan.

RESPON ATAS KULIT

Dampak buruk stres atas kulit adalah aliran darah dialihkan dari kulit untuk membantu jantung dan jaringan-jaringan otot. Secara fisik berdampak kulit menjadi dingin, basah, berkeringat. Kulit kepala menjadi kencang/tegang sehingga rambut tampak berdiri.

RESPON METABOLIS ATAS STRES AKUT

Stres menutup aktivitas pencernaan.

RESPON RELAKSASI: RESOLUSI DARI STRES AKUT

Sekali waktu ketika ancaman berlalu dan efek belum berbahaya (misal, beruang belum memangsa atau dengan serius melukai manusia), hormon stres kembali ke normal. Hal ini dikenal dengan respon relaksasi. Pada gilirannya, sistem tubuh juga normal.

APA EFEK NEGATIF STRES?

Pada masa prasejarah, perubahan-perubahan fisik dalam respon terhadap stres sebagai penyesuaian yang penting untuk menemui ancaman-ancaman alami. Bahkan di dunia modern, respon stres dapat menjadi sebuah aset untuk meningkatkan tingkat capaian selama kejadian-kejadian kritis seperti aktivitas sport, pertemuan penting, atau pada situasi-situasi berbahaya atau krisis.

Jika stres menetap dan pada tingkat rendah, bagaimanapun, semua bagian perlengkapan tubuh yang stres (otak, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otot) menjadi secara berkesinambungan diaktifkan berlebihan atau kurang. Ini bisa jadi menimbulkan kerusakan fisik atau psikologis dari waktu ke waktu. Stres yang akut juga bisa membahayakan pada situasi-situasi tertentu.

Kondisi-kondisi yang terkait dengan stres hampir bisa dipastikan menimbulkan efek-efek negatif pada fisik termasuk :

  • Suatu akumulasi dari situasi-situasi stres yang menetap, khususnya ketika seseorang tidak dapat dengan mudah mengontrol (misalnya, kerja dengan tekanan tinggi ditambah suatu hubungan yang tidak menyenangkan).
  • Stres yang terus-menerus mengikuti suatu respon akut yang menjengkelkan atas suatu kejadian yang traumatis (seperti kecelakaan mobil atau motor).
  • Respon relaksasi yang tidak efisien atau tidak cukup.
  • Stres yang akut pada orang-orang dengan penyakit yang serius, seperti penyakit jantung.

EFEK PSIKOLOGIS STRES

Studi menyatakan bahwa ketidakmampuan mengadaptasi stres dihubungkan dengan serangan depresi atau kecemasan. Pada satu studi, 2 sampai 3 orang yang mengalami suatu situasi stres hampir 6 kali beresiko berkembangnya depresi dalam bulan itu. Beberapa bukti menyatakan bahwa pelepasan hormon stres memproduksi aktivitas yang berlebihan (hyperactivity) dalam the hypothalamus-pituitary-adrenal axis dan mengganggu tingkat-tingkat normal dari serotonin, kimia syaraf (the nerve chemical) yang kritis untuk perasaan atas keadaan yang baik.

Tentu, pada suatu tingkatan yang lebih jelas,stres mengurangi kualitas hidup dengan menurunnya rasa senang dan rasa terpenuhi, dan hubungan kita sering terancam.

PENYAKIT JANTUNG

Stres mental yang merupakan pemicu utama bagi kejang sama sebagaimana stres fisik. Peristiwa-peristiwa stres akut sudah dihubungkan dengan suatu resiko yang lebih tinggi untuk peristiwa-peristiwa gejala penyakit jantung, seperti detak jantung yang tidak normal dan serangan jantung, bahkan kematian.

Stres mengaktifkan sistem rasa takut simpatetik (the sympathetic nervous system) (bagian otomatis sistem rasa takut yang mempengaruhi banyak organ termasuk jantung). Seperti tindakan-tindakan dan yang lainnya mungkin secara negatif berpengaruh ke jantung dengan berbagai cara :

  • Stres yang mendadak meningkatkan aksi pemompaan dan detak jantung dan berakibat urat nadi mengerut, sehingga memposisikan suatu resiko bagi tertutupnya aliran darah kejantung.
  • Pengaruh-pengaruh emosional stres mengubah ritme jantung dan memposisikan suatu resiko bagi arrythmias 1] yang serius pada banyak orang karena adanya gangguan ritme jantung.
  • Stres juga mengakibatkan darah menjadi lebih kental (yang mungkin dalam persiapan atas potensi luka), meningkatkan kemungkinan pembulu darah tersumbat karena darah yang menggumpal.
  • Stres mungkin memberikan sinyal ke tubuh untuk melepaskan lemak ke dalam aliran darah, menaikkan kadar kolesterol darah, sedikitnya untuk sementara.
  • Pada wanita, stres yang kronis mungkin mengurangi kadar estrogen, yang sangat penting untuk kesehatan jantung.
  • Kejadian-kejadian stres mungkin menyebabkan baik laki-laki maupun perempuan yang secara relatif tingkat yang rendah dari neurotransmitter serotonin (dan untuk itu suatu resiko yang lebih tinggi bagi depresi atau amarah) memproduksi lebih dari protein sistem kekebalan tertentu (disebut cytokines), yang pada jumlah besar menyebabkan radang dan kerusakkan sel-sel, termasuk kemungkinan sel-sel jantung.
  • Bukti terkini mengkonfirmasikan hubungan antara stres dengan hipertensi (tekanan darah tinggi).. Orang yang secara teratur mengalami peningkatan tekanan darah secara mendadak disebabkan stres mental dari waktu ke waktu tertentu, mengembangkan luka di dalam lapisan bagian dalam pembuluh darah mereka. Dalam satu 20 tahun studi, misalnya, laki-laki yang secara periodik mengukur tinggi-rendah skala stres dua kali seperti mengecek tekanan darah tinggi. Efek-efek stres pada tekanan darah pada wanita jelas lebih kecil.

Penelitian lebih jauh sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasikan bahaya nyata stres pada jantung. Contohnya, satu studi masyarakat yang bekerja di bawah tuntutan kondisi memberi kesan bahwa penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, dihubungkan kepada kerja stres yang bisa dipastikan berkaitan dengan cara orang mengendalikan stres.

Orang-orang yang mencoba mengatasi stres sering terpaksa melakukan kebiasaantidak sehat termasuk memakan makanan yang mengandung banyak lemak, garam, merokok, meminum minuman beralkohol dan gaya hidup yang banyak duduk (kurang aktifitas olah raga).Dalam satu studi, laki-laki (di Barat) lebih cenderung suka minum minuman beralkohol atau makan makanan yang kurang sehat ketika berada dalam keadaan stres, sementara wanita cenderung punya cara yang lebih sehat untuk mengatasi stresnya.

STROKE

Sebuah survey mengungkapkan bahwa laki-laki yang lebih intens merespon situasi-situasi stres, seperti menunggu antrian atau problem-problem di kantor, lebih mungkin terkena stroke ketimbang mereka yang tidak mengeluhkan kesusahan mereka. Suatu fakta, sebuah studi pada 2001, untuk pertama kalinya telah dikaitkan dengan resiko tinggi stroke pada laki-laki dewasa Kaukasia dan meningkatnya tekanan darah selama stres.

KEPEKAAN TERHADAP INFEKSI ATAU RADANG

Munculnya stres yang kronis dapat menumpulkan respon kekebalan tubuh dan meningkatkan resiko infeksi/peradangan dan bahkan bisa jadi mengganggu respon immunisasi seseorang. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa orang-orang yang berada di bawah pengaruh stres kronis memiliki jumlah sel darah putih yang sedikit dan mudah terserang penyakit demam atau flu. Sekali waktu, siapa pun yang terkena demam atau flu, stres akan memperburuk gejala-gejalannya.

Orang-orang yang mengidap penyakit herpes atau virus HIV mungkin lebih peka terhadap aktivasi virus yang mengakibatkan stres. Lebih serius lagi, beberapa riset telah menemukan bahwa orang-orang yang terinfeksi HIV dengan tingkat stres yang tinggi lebih mudah terkena AIDS ketika dibandingkan dengan mereka yang berada pada tingkat stres yang rendah. (Dalam beberapa studi, pengalaman-pengalaman stres sering dihubungkan dengan timbulnya infeksi atau radang karena konflik-konflik interpersonal, seperti di kantor atau di dalam perkawinan)

GANGGUAN GANGGUAN KEKEBALAN

Efek-efek yang bertentangan dengan stres pada sistem kekebalan tubuh telah bercampur dengan penyakit-penyakit autoimmune (yang disebabkan oleh radang dan kerusakan dari serangan-serangan kekebalan pada tubuh). Contohnya,eksim, lupus, dan radang sendi, reumatik, mungkin mempertunjukkanperubahan-perubahan berkisar antara peningkatan sampai ke pembususkkan dalam respon terhadap stres. Sebuah studi melaporkan bahwa stres jangka pendek muncul tanpa efek negatif pada berbagai sklerosa, namun stres yang kronis merupakan faktor resiko utama untuk meledak.


TUGAS I PSIKOLOGI UMUM SP

TUGAS I : SP. PSIKOLOGI UMUM

2. Psikologi sebagai ilmu biososial

Di pihak lain, Psikologi juga dipandang sebagai Ilmu Biososial karena baik aspek-aspek sosial perilaku organisme maupun aspek-aspek Fisiologis atau Biologis terjadinya prilaku mendapat perhatian yang sama besarnya.
Sejak awal perkembangannya Psikologi banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain. Telah diakui bahwa psikologi berinduk kepada Filsafat, khususnya filsafat mental. Namun dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu (Beta) seperti Fisika, Kimia dan Biologi memberikan andil yang cukup besar baik dalam aspek metodologi maupun topik-topik kajian. Sulit untuk merinci pengaruh tersebut satu persatu.

3. Tokoh psikologi modern dan teorinya
  • Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers meninggal dunia pada tanggal 4 Pebruari 1987 karena serangan jantung.

Latar belakang: Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide - ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalaman -pengalaman terapeutiknya.

Ide pokok dari teori - teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah - masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.


Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak - kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.

  • John Dewey
John Dewey adalah seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia (Amerika). Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri. Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical Creed", bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey, anak-anak banyak berpartisipasi dalam kegiatan fisik, baru peminatan.

Bandingkan pendapat Dewey tsb dengan sabda Rasulullah SAW "didiklah anak-anakmu untuk jamannya yang bukan jamanmu"

  • . Maria Montessori (1870 - 1952), sebagai seorang dokter dan antropolog wanita Italy yang pertama, ia berminat terhadap pendidikan anak terbelakang, yang ternyata metodenya dapat digunakan pada anak normal. Tahun 1907 ia mendirikan sekolah "Dei Bambini" atau rumah anak di daerah kumuh di Roma. Metode Montessori adalah pengembangan kecakapan indrawi untuk menguasai iptek untuk diorganisasikan dalam pikirannya, dengan menggunakan peralatan yang didesain khusus. Belajar membaca dan menulis diajarkan bersamaan. Montessori berpendapat anak usia 2 - 6 tahun paling cepat untuk belajar membaca dan menulis. Kritik terhadap Montessori adalah karena kurang menekankan pada perkembangan bahasa dan sosial, kreatifitas, musik dan seni.

John Dewey dalam buku Education and Democracy (1916) telah mendengungkan konsep pendidikan integral berdasarkan pada kemampuan, kebutuhan, dan pengalaman peserta didik. Pendidikan yang berbasis realitas dan pengalaman anak didik sebenarnya bentuk perlawanan dan kritik pada pola-pola pendidikan tradisional yang hanya memindahkan ilmu pengetahuan masa lampau kepada tiap generasi baru.
  1. Konsep Pengalaman

    Aspek pengalaman dalam pendidikan dapat kita lihat dalam buah pikiran John Dewey.(1859-1952). Dewey berpendapat bahwa pendidikan adalah proses rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman-pengalaman. Melalui pengalaman seseorang akan memperoleh makna dan sekaligus peluang untuk memperoleh pengalaman berikutnya. Untak itulah J.Dewey menegaskan bahwa konsep pengalaman merupakan intipati pendidikan. Kunci untuk memahami diri dan dunia kita menurut Dewey, tiada lain adalah pengalaman-pengalaman kita sendiri. Dengan kata lain J.Dewey mencita-citakan adanya strategi pendidikan moral yang mengangkat pengalaman hidup anak didik. Pengalaman hidup ini bisa berasal dari aktivitas keseharian, ataupun dari kegiatan yang diprogramkan oleh lembaga-lembaga tertentu

  • william james "Pragmatisma".

  • William James (1842-1910), mungkin adalah filsuf dan psikolog Amerika yang paling berpengaruh, dilahirkan di kota New York , tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa.

Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Selama thun-tahun itu, dia hanya bisa membayangkan bagaimana kehidupan di sekolah sebenarnya. Setelah mendalami seni selama beberapa tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya.

Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.

William James adalah seorang yang individualis. Didalam bukunya Talks to Teacher tidak terdapat pernyataan mengenai pendidikan sebagai fungsi sisal. Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “ organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan ketertarikan akan kebiasaan dalam tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada linkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.

Ketertarikan James akan insting dan pemberian tempat untuk itu dalam pendidikan, menjadikan para pembaca bukunya peraya akan salah satu tujuan terpenting didalam pendidkan adalah memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengikuti instingnya. Yang nantinya akan menjadi peribahasa teori pendidikan. “ Bekerjasamalah dengan insting, jangan melawannya”. Pembaca yang lebih teliti dapat menemukan tulisan yang lebih menguatkan akan hal ini, tapi ketidak raguannya ditunjukkannya melalui pernyataan-pernyataannya bahwa persatuan para psikolog telah salah mengenali kekuatan insting didalam kehidupan manusia.

Teori James akan insting sangatlah bersifat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. Mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting, yang berlawanan dengan diskusinya pada “Iron Law of Habit/Hukum Utama Kebiasaan” dan keprcayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan awal kebiasaan individual dan kelompok, dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna.

Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik.


3. Cabang-cabang ilmu psikologi
  • psikologi penyesuaian diri
  • psikologi belajar
  • psikologi industri
  • psikologi pendidikan